Kenaikannya cukup sadis hingga mencapai dua kali lipat dari harga sebelumnya. Sebagai contoh untuk sayur bayam mencapai Rp 18 ribu per kgt. Padahal pekan lalau hanya Rp 8 ribu per kg.
Tidak hanya bayam, hampir semua jenis sayur yang mengalami kenaikan. Kacang panjang yang semula Rp 14 ribu kini jadi Rp 20 ribu per kg, buah timun semula Rp 7 ribu naik jadi Rp 12 ribu.
"Rata-rata semua naik. Kol, sawi, tomat dan sayur-sayur lainnya juha naik. Kenaikan hampir dua kali lipat semua," ujar Ernita, pedagang sayur di Pasar Aviari, seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group), Sabtu (10/6).
Menurut pengakuan para pedagang, kenaikan harga sayur itu sudah berlangsung sejak sepekan terakhir. Meskipun tak semua naik harga serentak namun kenaikan yang cukup siginifikan tersebut membuat masyarakat resah.
Masyarakat merasa semakin terbebani dengan mahalnya harga sayuran tersebut. "Sayur kebutuhan pokok, jadi setiap hari harus beli. Kalau begini jelas sangat memberatkan," kata Santi, seorang pengunjuang pasar basah Aviasi.
Warga berharap agar pemerintah turun mengawasi harga kebutuhan pokok tersebut. Sebab menurut para pedagang, kenaikan harga sayur itu bukan karena faktor gagal panen atau stok sayur berkurang tapi karena mendekati hari raya Idul Fitri.
"Biasalah mendekati hari raya pasti dinaikin harga. Pemerintah harus turun kalau sudah begini. Ini baru sayur belum barang kebutuhan pokok lainnya," ujar Santi lagi.
Meskipun resah dengan kenaikan harga sayur tersebut, masyarakat masih sedikit legah sebab harga barang kebutuhan pokok lainnya masih normal.
Cabai merah misalkan saat ini masih bertahan di angka Rp 32 ribu/kg, bawang putih yang semula tembus angka Rp 55 ribu kini turun jadi Rp 40 ribu/kg. (eja/iil/JPG)
Baca Kelanjutan Masyarakat Menjerit, Harga Sayuran Ikut Naik - Jawa Pos (Siaran Pers) (Blog) : http://ift.tt/2t4EtsL
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Masyarakat Menjerit, Harga Sayuran Ikut Naik - Jawa Pos (Siaran Pers) (Blog)"
Post a Comment