Giri Menang (Suara NTB) – Pasangan suami istri (pasutri) Sahudin dan Miskiah asal Pohdane RT IV Kelurahan Gerung Utara ini patut menjadi inspirasi. Sebab pasturi yang berprofesi sebagai penjual sayur dan juru parkir di bilangan Pasar Gerung dan Pasar Lembar ini mampu naik haji tahun ini. Perjuangan mereka untuk bisa ke tanah suci pun dimulai sejak tahun 2005 silam.
Ditemui saat menghadiri acara Pembinaan dan Silaturrahim dengan Bupati Lobar H. Fauzan Khalid di Bencingah Agung Kantor Bupati Lobar, Rabu, 9 Agustus 2017, pasutri ini begitu berbahagia mendapatkan panggilan ke tanah suci Mekkah. Mereka bisa berangkat setelah menabung di Bank Muammalat Mataram sejak tahun 2005 silam.
“Diawali dengan niat bismillah, kami menabung sejak tahun 2005 lalu. Saya bersama istri tahun (2017) ini, alhamdulillah berangkat naik haji dan masuk ke kelompok penerbangan (kloter) empat,” tutur Sahudin.
Sejak memulai nabung dari tahun 2005, dirinya menyisihkan hasil kerja sebagai tukang parkir di bilangan Pasar Gerung dan Pasar Lembar. Bapak tiga anak ini bersama sang istri yang berprofesi sebagai pedagang ini saling bahu membahu untuk mengumpulkan hasil kerja mereka.
Rata rata per minggu mereka bisa menyisihkan hasil kerja sebanyak Rp 100-200 ribu bahkan sampai mencapai satu juta per bulan. Bahkan mereka rela kebutuhan skunder dikurangi demi menabung biaya naik haji ke Mekkah.
Dengan tekad yang kuat akhirnya pada tahun 2009 mereka resmi mendapatkan slot untuk pemberangkatan pada tahun ini. Bagi mereka meski sebagai juru parkir dan tukang sayur, tekad yang kuat dibarengi ikhtiar, sehingga bisa menunaikan ibadah suci yang menjadi kesempurnaan dalam rukun Islam ini.
Sementara anak-anak mereka berprofesi sebagai sopir jurusan Gerung-Sekotong dan pedagang kaki lima. Pria 63 tahun ini, mengaku sangat bersyukur bisa menunaikan ibadah haji dari jerih payahnya.
Sementara itu, Pemkab Lobar menyiapkan tim medis sebanyak 12 dokter dan 26 para medis untuk mendampingi 639 calon jamaah haji Lobar. “Jumlah jamaah haji Lobar sebanyak 639 orang di mana kloter satu sebanyak 450 orang dan sisanya masuk kloter sepuluh atau kloter campuran,” jelas Bupati Lobar H. Fauzan Khalid.
Dari segi kesehatan kloter empat ini didominasi risiko tinggi (risti) sebanyak 62%, meraka teridentifikasi dengan berbagai macam penyakit, rata-rata usia jamaah di atas 62 tahun, di kloter empat sendiri usia paling tua yaitu 79 tahun, ini diketahui setelah melakukan screaming di masing-pasing Puskesmas.
Berdasarkan data keseluruhan lobar sendiri punya calon jamaah haji tertua yaitu Baiq Mariah yang berusia 104 tahun dari Desa Mambalan Gunung Sari. (her)
BACA BERITA LAINNYA :
Baca Kelanjutan Pasangan Jukir dan Pedagang Sayur Asal Lobar Naik Haji - SUARA NTB : http://ift.tt/2uqMuO4
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pasangan Jukir dan Pedagang Sayur Asal Lobar Naik Haji - SUARA NTB"
Post a Comment