Penyebab Kurangnya Konsumsi Sayur dan Buah Masyarakat ... - 1Health

Setiap tahunnya masyarakat Indonesia hanya mengonsumsi sayur sebanyak 40,35 kg/kapita/tahun, dan buah sebanyak 34,55 kg/kapita/tahun. Padahal idealnya konsumsi sayuran harus sebanyak 91.25 kg/kapita/tahun, dan buah sebanyak 73 kg/kapita/tahun. Kurangnya konsumsi sayur dan buah ini menjadi salah satu penyebab meningkatnya penyakit tidak menular seperti stroke, penyakit jantung, obesitas, diabetes, hipertensi, dan kanker, di Indonesia.

Dalam siaran pers nya, Kementerian Kesehatan RI membeberkan sejumlah fakta yang menyebabkan kurangnya konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia, yaitu:

1. Buah dan sayur masih dianggap sebagai pelengkap makan sehingga tidak dikonsumsi secara teratur. Masyarakat Indonesia menganggap sayur dan buah bukan prioritas yang harus ada dalam setiap menu makanan.

2. Pola makan sehat tidak dimulai sejak usia dini akibat kesulitan ibu dalam memperkenalkan buah dan sayur kepada anak. Serta kurangnya pemahaman ibu mengenai konsumsi buah dan sayur yang tepat, baik dari sisi kuantitas asupan maupun manfaat berbagai variasi buah dan sayur.

3. Kesibukan masyarakat terutama para pekerja yang cukup tinggi. Akibatnya, sarapan dan makan siang seringkali dilakukan di lingkungan kerja.

4. Anggapan masyarakat bahwa harga buah mahal. Padahal banyak buah lokal yang dijual dengan harga terjangkau seperti jambu biji, pepaya, apel malang, dan apel manalagi.

Keempat hal tersebut sebaiknya mulai ditinggalkan. Pola makan bergizi seimbang dengan menyertakan sayur dan buah harus dimulai sedini mungkin, sehingga menjadi kebiasaan sehari-hari. Anda juga dapat memilih sayur dan buah yang Anda sukai dan mudah dijangkau. Dengan begitu, tidak ada alasan lagi untuk tidak mengonsumsi sayur dan buah.

Let's block ads! (Why?)